Selasa, 10 November 2009

HIKMAH DAN KEUTAMAAN QURBAN

HIKMAH DAN KEUTAMAAN QURBAN

Qurban berasal dari bahasa Arab QORUBA yang berarti : dekat. Qurban berarti Pendekatan. Maksudnya ibadah qurban ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam al-Qur’an, surat al-Kautsar ayat 2 Qurban dikenal dengan istilah NAHR yang artinya sembelihan, maksudnya menyembelih binatang ternak, seperti Domba/kambing, sapi/kerbau dan unta.

Dalam fiqh qurban dikenal dengan istilah UDHIYYAH, yang berasal dari kata Dluha yang berarti waktu ketika matahari sedang naik di pagi hari. Karena menyembelih binatang qurban dimulai ketika matahari naik di pagi hari (waktu Dluha).
"qurban" hukumnya sunnah muakadah (sangat dianjurkan) merupakan salah satu ujian dari Allah, yang dengannya setiap mu'min bisa mengukur hakikat keimanannya, hakikat ketaatannya kepada perintah Allah. Allah kehendaki totalitas dalam ketaatan kita kepada-Nya, dengan penuh keikhlasan, ketenangan, kerelaan dan keyakinan. Karenanya Allah segera menggantinya dengan seekor sembelihan.Seperti yang tersurat dalam kisah dalam Al-Qur'an surat Al-Shafat, ayat : 102-109.

Sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa memiliki kelapangan rizki (keuangan), lalu ia tidak berQurban, maka janganlah ia datang ke tempat shalat kami," (HR.Ahmad).

Qurban mempunyai beberapa keutamaan yakni :

Amalan yang paling dicintai Allah pada hari Raya Idul Adha. “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang amat besar, yakni diumpamakan seperti banyaknya bulu dari binatang yang disembelih, ini merupakan penggambaran saja tentang betapa besarnya pahala itu, hal ini dinyatakan oleh Rasulullah SAW. "Pada tiap−tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Pengampunan dari Allah. Rasulullah SAW telah bersabda ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa−dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta. (HR. Abu Daud dan At−Tirmizi)

Keridhaan Allah. Allah SWT berfirman: “Daging−daging unta dan darahnya itu sekali−kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (QS. Al Hajj: 37)

Hewan qurban sebagai saksi di hari kiamat. “Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak disuatu tempat disisi Allah sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Hikmah Qurban

Setiap ibadah pasti ada hikmahnya, meskipun tidak semua orang dapat mengetahui hikmah tersebut melalui penalaran akal pikirannya. Di antara hikmah ibadah Qurban, ialah :

mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan-Nya yang jumlahnya demikian banyak, sehingga tak seorangpun dapat menghitungnya (QS Ibrahim, 14:34). Hikmah secara eksplisit dan tegas tentang ibadah qurban ini, telah diungkapkan dalam Al-Quran: QS Al-Haj, 22:36)

menghidupkan sunnah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Bapak monoteisme (Agama Tauhid), Ibadah qurban berasal dari pengurbanan agung yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim terhadap puteranya yang emenuhi perintah Allah. Allah sangat menghargai dan memuji pengurbanan Nabi Ibrahim yang dilandasi oleh iman dan takwanya yang tinggi dan murni, kemudian megganti puteranya Ismail yang akan dikurbankan itu dengan seekor hewan domba yang besar (QS Ash-Shaffat, 37:107).

menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tgl 10 hingga 13 Dzul-Hijjah, yakni Hari Nasar (penyembelihan) dan hari-hari tasyriq. Memang Syari-at agama kita menggariskan, bahwa pada setiap Hari Raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, setiap orang Islam diperintahkan untuk mengumandangkan takbir. Hal ini memberikan isyarat kepada kita, bahwa kebahagiaan yang hakiki, hanya akan terwujud, jika manusia itu dengan setulusnya bersedia memberikan pengakuan dan fungsi kehambaannya di hadapan Allah s.w.t. dan dengan setulusnya bersaksi dahwa hanya Allah sajalah yang Maha Besar,Maha Esa, Maha Perkasa dan sifat kesempurnaan lainya.Kebahagiaannya yang sebenarnya akan tercapai, apabila manusia menyadari bahwa fungsi keberadaannya didunia ini hanyalah untuk menjadi hamba dan abdi Allah, bukan abdi dunia, ataupun abdi setan (QS Al-Dzarriyat, 51:56)

berdimensi sosial kemasyarakatan yang sangat dalam. Hal itu terlihat ketika pelaksanaan pemotongan hewan yang akan dikorbankan, para mustahik yang akan menerima daging-daging kurban itu berkumpul. Mereka satu sama lainya meluapkan rasa gembira dan sukacita yang dalam. Yang kaya dan yang miskin saling berpadu, berinteraksi sesamanya. Luapan kegembiraan di hari itu, terutama bagi orang miskin dan fakir, lebih-lebih dalam situasi krisi ekonomi dan moneter yang dialami sekarang ini, sangat tinggi nilainya, ketika mereka menerima daging hewan kurban tersebut.

Namun semua itu harus Ikhlas hanya demi Allah semata, bukan hanya ingin dilihat manusia. Islam mengajarkan bahwa semua ibadah hendaknya dilakukan semata-mata ikhlas karena Allah (QS Al-An’am, 6:162-163). Tak terkecuali ibadah haji dan ibadah Qurban. Karena hanya dengan niat yang terikhlalah, akan terjamin kemurnian ibadah yang akan membawa pelaksanaannya dekat kepada Allah. Tanpa adanya keikhalsan hati, mustahil ibadah akan diterima Allah (QS Al-Bayyinah, 98:5). Selamat melaksanakan Ibadah Qurban Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat mengambil keutamaan dan hikmah ibadah qurban.