OLEH : PUJIONO,S.SI.,MM
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِي اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Syukur
alhamdzulillah kita pada hari ini bisa datang untuk menjalankan perintah Allah
selaku orang mukmin yang wajib hukumnya untuk melaksanakan shalat jumat.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Waktu berlalu begitu cepat, tak ada yang mampu menghentikannya.
Tak terasa kita sudah memasuki tahun baru 2012 dan
sebulan lebih melalui tahun 1433 Hijrah.
Umur kita bertambah, berarti jatah hidup kita didunia
berkurang. Namun sadarkah akan hal ini wahai jamaah yang dirahmati Allah SWT ?
Terlebih bagi aktifis organisasi pergantian tahun
tentunya merupakan tanda, pertanda telah berlalunya amanah, atau babak baru
dimulainya amanah. masih terbayang diingatkan kita ketika berdebat saat musyawarah, adu
argumentasi dengan peserta yang lain namun setelah Goal ide, sekarang hanya
jadi tumpukan program yang sama sekali tak terealisasikan. Apakah ini tidak
mendzolimi diri dan organisasi?
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Banyak ormas bahkan organisasi politik ramainya saat
musim muscab, musda, muswil atau muktamar, namun setelah itu tidur, maka inilah
yang kemudian bisa kami sebut dengan terjebak pada rutinitas ceremonial tahunan.
Kita sadar dengan mudah mengatakan bahwa hari esok harus lebih baik, tahun
depan harus lebih meningkat, namun kadang ini hanya retorika belaka, untuk itun
agar hal ini tak terulang menimpa kita tentunya pergantian tahun hendaklah bisa
dijadiakan moment :
Pertama, Sarana muhasabah, mawas diri sejauh mana ibadah dan
kegiatan kita. Menghisap diri sebelum kita dihisab di
hari Hisab yang sesungguhnya. QS Al-Isro’ ayat 14 :

Dari
ayat diatas jelas bahwa kita dituntut selalu mawas diri, dan semua guna menuju
kearah yang lebih baik. Dan setiap
item dari langkah diri dan organisasi dicermati, sehingga kekurangan yang ada
bisa ditembel ditahun yang akan datang.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Kedua,
Sarana perencanaan strategis, diantara
kelemahan umat kita adalah pengelolaan dakwah yang masih asal jalan, kadang
hanya menjalankan rutinitas yang telah ada. Sehingga tak aneh bila jamaahpun jenuh, sehingga mencari
kelompok yang lebih ”jamani” menurutnya. Maka konstektualisasi strategi dan
media dakwah diperlukan. Dan hal ini diperlukan perencanaan yang tersusun rapi,
bukankah kita sering mendengar ayat ini As-shaff
ayat 4:

Artinya ” Sesungguhnya Allah
menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Dari
ayat diatas jelas bahwa kita dituntut untuk berjuang berdakwah dengan cara
menagemen yang tersusun rapi, bukan hanya
asal-asalan. Jika kita tak ingin tertinggal dengan yang lain. Dengan
perencanaan program yang strategis tentunya dapat memprioritaskan agenda
terdekat yang lebih penting. Selain itu pilihan media dan strategi sangat
konstektual seperti apa yang dimaui jamaah, maka setiap penggerak harus peka
terhadap perubahan jaman. Dan jelas bila kebaikan ini hanya asal jalan, maka
jangan heran bila kita dikalahkan oleh kejahatan yang termanegemen rapi.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Ketiga, Sarana tajdid (pembaharuan), ditahun baru
hendaklah bisa dijadikan moment perubahan semangat, dinamisasi atau reformasi
(al-Islah) yaitu peningkatan, pengembangan. sebab secara bahasa, kata tajdid
berarti pembaruan. tajdid merupakan proses menjadikan sesuatu yang terlihat usang
untuk dijadikan baru kembali. Ia merupakan upaya untuk
menghadirkan kembali sesuatu yang sebelumnya telah ada untuk diperbaiki dan
disempurnakan. Pembaharuan itu keniscayaan. Umat islam tak boleh alergi dengan
pembaharuan. Pembaharuan model, metode, strategi dakwah atau bahkan
program-program dapat dilakukan, hal ini supaya dakwah lebih menyasar. Dalam
quran dapat kita jumpai kata Tajdid atau mujadid atau kata yang se akar dapat
kita temui seperti di As-saba ayat 7

Yang dimaksud dengan seorang laki-laki oleh orang-orang
kafir itu ialah nabi Muhammad s.a.w., sebagai penghinaan mereka terhadapnya.
Sedangkan Nabi Agung Muhammad SAW Saw Bersabda "sesungguhnya Allah
mengutus Umat Ini Pada tiap Penghujung seratus tahun akan muncul orang yang
memperbaharui Agamnya. (Sunan Abu Daud).
Sinyalemen hadist nabi tersebut, menandakan bahwa kita dituntut untuk
selalu berfikir dan tak berhenti belajar dalam mengembangkan wawasan keislaman.
Kecuali kita terkatagori generasi yang akan diperbahaui oleh sinyalemen hadis
diatas. Jamaaah yang berbahagia, yang namanya perubahan, reformasi,
dinamisisasi adalah hal yang lumrah dan wajar. Maka ditahun baru ini mari bisa kita
jadikan pijakan untuk menuju kearah sana.
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Keempat, Bercita-cita ( التَّمَنِّيَة ) Umat Islam harus mempunyai target atau
cita-cita, ditahun baru ini tentunya bisa dijadikan pijakan harapan dan untuk
meraih target tersebut. kita sebagai manusia haruslah memiliki azzam ( keinginan ) yang kuat ditahun yang
akan datang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas keimanan kita, terkait
dengan Al-hasyr 18

Kaum muslimin yang
dirahmati Allah!
Jangan sampai kita sebagai makhuk yang berfikir terjebak
dalam rutinitas yang hampa/ kosong Tanpa
isi yang hanya kadang ceremonial belaka entah itu harian, mingguan atau lima
tahunan. Kita harus ada keinginan kuat untuk maju dan gerakan menuju perbaikan
kualitas maupun kuantitas.
Manusia yang
bisa mengambill hikmah dari perjalanan hidupnya akan menuai kesuksesan, namun
bila melewati waktu tanpa ada pembelajaran yang diambil maka dia akan dilibas
oleh waktu. semoga kita termasuk orang yang beruntung.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar