Minggu, 24 Februari 2013

PENUTUP HATI


PENUTUP HATI
Hati adalah raja yang akan menggerakan kemana perilaku seseorang. Kepada kebajikan atau kesesatan hatilah yang menjadi penggerak. Maka Hati bisa menjadi cermin bagi seseorang. Sehingga cocok sekali dengan hadist NAbi “ bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila segumpal daging itu baik maka baik pula seseorang dan bila segumpal daging tersebut rusak rusak pula seseorang. Segumpal daging itu adalah hati”
Maka ikhtiar tetap menjaga kebersihan hati bagi seseorang adalah penting. Supaya tidak terkotori oleh hal-hal yang dapat merusak amal ibadah atau perilaku. Agar diri kita termasuk orang yang beruntung QS Al’Ala Ayat 14 : Adapun cara menjaga agar hati agar t etap bening  yakni dengan menjauhi hal berikut :
  1. Azzunub  yakni banyaknya tumpukan dosa yang dilakukan seseorang, baik disengaja maupun tidak hal ini dapat menebalkan kepekaan hati. Hati menjadi batu keras dan susah untuk menerima hidayah.
  2. Alzhulmu yakni selalu menyakiti banyak orang, keberadaan seseorang dilingkungan seharusnya bisa menjadi pencerah dan manfaat bukan malah menjadi masalah. Orang tipologi keras hati pasti selalu bikin ulah dan tak mau kalah dengan yang lain, sehingga tak jarang menyakiti saudara hanya demi ego dan keinginanya. Ini juga salah satu factor hati ini jadi kian tertutup susah menerima hidayah.
  3. Alwasikhyakni banyak makan dan minum dari harta haram. Baik haram secara nas (ketentuan Allah) maupun haran secara perolehanya. Maka menjauhkan diri dari pekerjaan/barang yang tidak syah adalah penting. Supaya tetap menjaga harta pendapatan kita bersih.
  4. Aljahlu  yakni  sangat pintar ilmu dunia tetapi malas belajar agama Islam. Ilmu Allah itu luas memang seandainya lautan dijadikan tinta dan ranting-ranting pohon di jadikan pena tak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah. Maka semua ilmu pelajari hendaknya dijadikan sarana untuk semakin mendekatkan kepada_NYA. Menjadikan tambah beriman kepada Allah. Bukan malah mengingkari danmenyombongkan diri. Inilah tanda bahwa ilmu yang dimiliki barokah.
  5. Alhawa tutbau yakni diperbudak hawa Nafsu, orang yang diperbudak hawa nafsu maka akan menjurumuskan kepada  hal yang jelek. Maka mengelola nafsu adalah solusi cerdas agar tak tertutupi hati ini dengans segala keinginan yang jelek.
  6. Hubbuddunya wa kharahatil maut yakni  terlalu cinta dan takut mati. Seolah dunia in akhir dari segalanya, sehingga kesuksesan dunia adalah target hingga menghalalkan segala cara. Inilah yang akan membuat manusia gelap hati dan pikiranya. Kaya itu tak dilarang mencintai barang juga demikian, namun maanakala tak seimbang dan melupakan akherat, rugilah seseorang. Padahal Allah perintahkan untuk seimbang dunia dan akherat. Coba lihat Al-Qhosos ayat : 77
Artinya “"Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan ".
Semua itu adalah penutup hati, karena bisikan syetan yang menjadi temanya (Asysyaithoonu rookibuhu) " maka dengan mudah syetan menundukkannya sampai tidak sadar manusia itu dalam kesesatan (QS 7 al- ‘araf ayat :175).
A175
Artinmya “ Dan bacakanlah kepada mereka (wahai Muhammad), khabar berita seorang yang kami beri kepadanya (pengetahuan mengenai) ayat-ayat (Kitab) Kami. kemudian ia menjadikan dirinya terkeluar dari mematuhinya, lalu ia diikuti oleh Syaitan (dengan godaannya), maka menjadilah dari orang-orang yang sesat.
Maka mari kita berlindung kepada Allah dari godaan Syetan yang terkutuk dengan tetap menjaga hati menjadi suci dengan tetap menjalankan Sholat dan ibadah sesuai perintahnya . Sebagaimana firman Allah QS Al’’ala ayat 14
A014
Artinya Sesungguhnya berjayalah orang yang - setelah menerima peringatan itu - berusaha membersihkan dirinya (dengan taat dan amal yang soleh),
A015
Artinya “ Dan menyebut-nyebut dengan lidah dan hatinya akan nama Tuhannya serta mangerjakan sembahyang (dengan khusyuk).


Selasa, 19 Februari 2013

Degradasi Moral



DEGRADASI MORAL

Jamaah Jumat yang berbahagia,
Caruk maruk bangsa ini, bagai tak putus dirudung malang. Secara beruntung bencana menimpa dari Tsunami Aceh,  Lumpur Lapindo, Gempa Tasik, banjir dan lain sebagainya. Namun yang lebih parah lagi adalah adlah adanya indikasi  bencana”degradasi moral bangsa”. Bagaimna banyak para pejabat masuk bui, karena ulahnya menyelewengan amanah, ayah menghamili anak kandung sendiri, bahkan yang menyedihkan Kyai mencabuli santrinya sendiri. Dunia  menyaksikan perbuatan mereka yang mempermalukan bangsa. Para elite politik tidak bermain cantik dalam memperjuangkan kepentingan konstituen. Lebih  mendahulukan emosi, berteriak-teriak, saling menunjukkan keberingasan dan keganasan di dalam gedung DPR yang terhormat, lalu bagaimana dengan akar rumput mereka? Wajarlah bila lebih beringas dan lebih ganas.
Kerusakan akhlak bangsa ini terjadi ada disemua lini. Dari kalangan pelajar tingkat SMP sampai perguruan tinggi, dari rakyat biasa sampai pejabat tinggi negara, tidak ketinggalan di kalangan penegak hukum pun sudah terjadi mafia di berbagai bidang. Kalau di kalangan elite pelajar, politik, penegak hukum dan pejabat negara sudah begitu rendah kualitas akhlak mereka, apa yang kita harapkan dari mereka? Padahal hampir 90 % penduduk kita adala Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, ”Innamaa buitstu liutammima makaarimal-akhlaaq (Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak).”
Maka, mestinya kalau umat Islam taat kepada agamanya akan menjadi manusia berakhlak mulia. Namun harta, jabatan dan ambisi dunia membutakan sebagian saudara kia hingga tercebur kedalam hal yang nista.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Rasulullah SAW sendiri adalah teladan kita,  akhlak muliaharus kita contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.   QS Al Ahzab: 21
”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Budi pekerti yang agung atau akhlak mulia Rasulullah SAW tersebut seharusnya menjadi teladan yang baik (uswah khasanah) bagi umat Islam .
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Dalam suatu hadits  (HR. Ibnu Majah)., Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, jika Dia berkehendak untuk membinasakan (menghancurkan) seorang hamba, maka Dia akan mencabut rasa malu dari hamba tersebut. Jika rasa malu telah tercabut darinya, maka Allah tidak akan mendapati hamba tersebut kecuali sebagai orang yang dimurkai dan dibenci-Nya. Jika ia telah menjadi orang yang dimurkaidan dibenci oleh Allah, maka tercabutlah darinya amanah. Jika sikap amanah telah tercabut darinya, makaAllah tidak akan mendapatinya kecuali sebagai orang yang berkhianat dan pembuat khianat, maka akan tercabutlah darinya kasih sayang (rahmat) Allah. Jika kasih sayang Allah telah dicabut darinya, maka ia tidak lain adalah orang yang terkutuk dan terlaknat. Dan jika Allah telah menetapkannya sebagai orang yang terkutuk, maka tercabutlah darinya perlindungan Islam” (HR. Ibnu Majah).
Dari hadits di atas, ada tiga tahap yang apabila dimiliki oleh umat Islam, baik secara pribadi, keluarga maupun jamaah, masyarakat dan bangsa akan mengalami Degradasi Moral yakni :

1. Tercabut Rasa Malu.

Rasulullah saw bersabda: “Malu itu cabang dari iman” (HR. Bukhari).
Bila manusia masih memiliki sifat malu tentu tidak akan melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun bila rasa malu ini sudah tidak lagi dimiliki oleh manusia, ia bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendaknya, dalam satu hadits yang berasal dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshari Al Badri dinyatakan: “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari ungkapan kenabian yang pertama adalah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendak hatimu ” (HR. Bukhari).
Ketidakk adaan rasa malu pada seseorang akan berakibat perilaku dan budi pekerti tak baik, sehinga tak aneh bila menghalalkan segala cara demi mendapatan kekuasaan atau jabatan. Dan ini akan berdampak yang tak baik

2. Tercabutnya Amanah.

Jamaah Jumat yang berbahagia, Manakala rasa malu tidak  ada, sesorang akan tak peduli dengan citra dirinya yang rusah, karenanya diapun akan mengabaikan amanah yang dibebaankan kepadanya.
Oleh karena itu, dalam satu hadits, Rasulullah saw bersabda: “Tidak (sempuma) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji ” (HR. Ahmad).
Karena amanah merupakan sesuatu yang sangat penting, maka Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk menunaikan amanah sebagaimana firman-Nya: (QS An Nisa :58).
 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Disamping itu, Allah swt juga melarang kita untuk mengkhianati amanah yang sudah diberikan kepada kita, Allah swt berfirman: ” (QS Al Anfal :27).
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan jangan (pula) mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui
 Empat perkara yang apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia daripadamu, yaitu: memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik dan bersih dari tamak(HR. Ahmad).

3. Tercabut Kasih Sayang.

Bila rasa kasih sayang sudah tidak ada maka sikap saling “tata hasadu” saling dengki, bermusuhan karena memintingkan kepentingan pribadinya masing-masing. Dan hal ini tentunya akan mencabik-cabik ukhuwah Islamiyah diantara umat. Lawan dari kasih sayang adalah ghodhobu (marah ), dan  Rasulullah saw bersabda:
Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari uraian di atas, menjadi jelas bagi kita bahwa tanda-tanda kehancuran harus kita jauhi dari diri, keluarga, jamaah, masyarakat dan bangsa kita agar kita bisa selamat di dunia dan akhirat.
Saudaraku, mari kita utamakan membangun akhlak bangsa ini, mulai dari diri kita masing-masing dan keluarga, sebagaimana petunjuk Allah SWT, (QS At-Tahrim: 6 )
 ”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,”. Pembangunan yang mengabaikan pentingnya akhlak pasti akan berakhir dengan sia-sia. Prestasi anak bangsa yang bermoral akan dirusak oleh mereka yang tidak bermoral. Gelorakanlah dakwah untuk membangun akhlak yang mulia di semua lini, baik di rumah, di sekolah, di kantor, di kampus, di parlemen sampai di Istana Negara. Utamakan kejujuran karena kejujuranlah yang menjadi pangkal semua kebaikan. Dan jauhilah kebohongan karena kebohongan merupakan pangkal semua kejahatan (HR Muslim).
Hadirin yang berbahagia.
Akhirnya marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita dan akhirnya ke masyaraat kita kembali kepada ajaran Allah dan rasulnya supaya ita diberi keuatan iman dan Islam dan tak mudah oleh penyakit hubut dunya. Dan menjadiu golongan yang selamat di dunya dan akherat.amin
(Disampaikan saat Khutbah Jumat, Masjid Al-Manan Canden, 2010)

DOA YANG ONLINE



DOA YANG ONLINE


  • Berdoalah niscaya Allah akan kabulkan
  • Berdoa tentunya ada tata cara dan waktu yang ijabah
  • Termasuk di dalam mendoakan saudara muslim kita yang telah tiada
  • Semua telah di tuntunkan dan redaksi doapun telah ada
  • Tradisi ruwah, banya orang berbondong – bondong pulang untu ziarah
  • Jauh jauh pulang demi untuk melihat kuburan sanak kerabat
  • Haruskah berdoa mendoakan orang tua  itu mengunjungi kuburanya, begitu  sms pertanyaaan dari jamaah ? Bagaimana dengan Orang-orang yang mati tak diketahui kuburnya, hilang, dilanda Tsunami DLL , tak ada yang mendoakan?
  • Seorang jamaahpun menangis karena teringat orangtua nya HILANG tak tahu rimbanya karena tua sudah pikun tak pulang, sedih TAK BISA MENDOAKAN DIATAS KUBUR ORANG TUANYA
  • Allah itu maha mengetahui dan maha Antisipatif dan Kreatif, Tak Usah Kawatir ?
  • Kalau kita jeli coba simak “ Allahuma ghfirr lil mukminina wal mukminat  dst…  ( ya Allah ampunilah kaum mukmin laki dan perempuan, kaum muslim laki dan perempuan YANG HIDUP MAUPUN YANG SUDAH MATI)
  • Doa tidak harus diatas qubur, karena ada tali On Line dengan umat sesame Islam, itulah indahnya Islam, Tetapi Ziarah qubur/berdoa di kuburan juga diperbolehkan, karena dapat mengingat mati. Tapi ingat kita tak diperkenankan mendoakan/ berdiri diatas kubur orang – orang kafir
  • Wah, kalau berdoa harus dikuburnya, Umat islam justru rugi, berapa ORANG SIH  YANG KENAL KITA? doa yang dipanjatkan sedikit dong, karena kita dikenal orang terbatas (paling canggah), tapi kalau doa yang redaksi tadi dibaca ONLINE TAk TERBATAS BAHKAN SAMPAI KE MUSLIM LUAR NEGERI YANG TIDAK KITA KENAL nyambung
  • JIka Ziarah qubur Berdoa diatas qubur harus berhati hati, karena kita dilarang mendoakan orang kafir (QS At-Taubah 84)
Artinya “   Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka Telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
  • QS A-TAubah Ayat 113
Artinya  Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.

  • RUGI BAGI YANG KEBACUT MATI DALAM KEADAAN KAFIR,
  • Karena siapapun tak dapat menolong termasuk kerabat ( Qs Muntahanah : 3)
Artinya |”Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat. dia akan memisahkan antara kamu. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan “

  • Setiap manusia mempertanggung jawabkan amal masing-masing(QS Fushilat : 46
Artinya Ayat 46.  Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.

  • QS  FAthir Ayat 18
Artinya Ayat 18.  Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252]. dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan Hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka mendirikan sembahyang. dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan kepada Allahlah kembali(mu).
  • SUNGGUH BERUNTUNG KITA ORANG-ORANG MUKMIN DAN MUSLIM KARENA KITA SEMUA BERSAUDARA. TANPA HARUS KENAL NAMA ALAMAT DOA KITA ONLINE NYAMBUNG , MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANYA ( Pengajian Janaiz minggu Pahing Ibu PKK , 20011)

Minggu, 17 Februari 2013

Karakteristik Anak dalam Quran


KARAKTERISTIK ANAK DALAM QUR’AN

Anak adalah asset bagi orang tua bisa menjadi investasi dunia akherat namun juga bisa menjadi “malapetaka”orang tua bila tak mampu mengembanya. Maka Firman Allah dalam At-Tahrim : 6 supaya kita menjaga keluarga kita dari api neraka termasuk di dalamnya adalah anak.
§  Anak adalah Amanah ( QS At-Tahrim : 6)
Artinya  “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
§  Anak itu Perhiasan ( QS Ali Imron 14) dan kebanggaan Kebanggaan ( QS Al-Hadid 20 )
Qs. Al-Imron 14
Artinya “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [l86] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
QS Al-Hadid : 20
Artinya “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
§  Anak itu bisa jadi Musuh (At-thaqobun : 14)
Artinya “Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu [1480] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  • Anak itu bisa menjadi Fitnah ( QS At-Taghobun 15)
Artinya “. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.


Maka harapan orang tua adalah bagaimana anak bener bener menjadi pribadi yang menyejukan pandangan mata. Dan doa harapan itu tercermin dengan doa yang harus kita panjatkan setiap . sebagaimana firman Allah di  ( QS Al-Furqon 74)
Artinya “. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
(Disampaikan saat formil : materi Parenting di 2012)