MAKNA AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Kata “Ahlussunnah” terdiri dari
dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang berarti keluarga, pemilik,
pelaku atau seorang yang menguasai suatu permasalahan, dan kata ’sunnah’. Adalah
perbuatan nabi yang mendapat pahala jika
dilakukan, dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Dengan demikian definisi Ahlus
Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam dan sunnah para shahabatnya. Sehingga Imam Ibnul Jauzi berkata,”
Tidak diragukan bahwa orang yang mengikuti atsar (sunnah) Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya adalah Ahlus Sunnah”
Sedangkan kata ”Al Jama’ah”
artinya bersama atau berkumpul. Dinamakan demikian karena mereka bersama dan
berkumpul dalam kebenaran, mengamalkannya dan mereka tidak mengambil teladan
kecuali dari para sahabat, tabiin dan ulama–ulama yang mengamalkan sunnah
sampai hari kiamat. Karena merekalah orang-orang yang paling memahami agama
yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Namun yang
perlu digaris-bawahi di sini adalah bahwa Al Jama’ah adalah orang-orang yang
berada di atas kebenaran, bukan pada jumlahnya. Jumlah yang banyak tidak
menjadi patokan kebenaran, bahkan Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
”Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah” [Al An’am: 116]. Sehingga benarlah apa yang
dikatakan Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu: “Al-Jama’ah adalah yang
mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian”
Ringkasnya, Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam dan para sahabatnya, dan dalam memahami dan mengikuti sunnah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tersebut mereka meneladani
praktek dan pemahaman para sahabat, tabi’in dan orang yang mengikuti mereka.
Dan makna ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tentang satu golongan yang selamat pada hadits di atas: ”yaitu
orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para sahabatku dihari ini”. ahlus
Sunnah berpegang teguh terhadap sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,
berbeda dengan golongan lain yang beragama dengan berdasar pada akal, perasaan,
hawa nafsu, taqlid buta atau ikut-ikutan saja.
Ahlus Sunnah mencintai Al Jama’ah, yaitu persatuan ummat di atas
kebenaran serta membenci perpecahan dan semangat kekelompokan (hizbiyyah).
Berbeda dengan golongan lain yang gemar berkelompok-kelompok, membawa
bendera-bendera hizbiyyah dan bangga dengan label-label kelompoknya.Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam sedari dulu telah memperingatkan hal ini: “Telah
berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan telah berpecah
kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan; sedang umatku akan berpecah
menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu.
Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya Rasulullah? ; Beliau
menjawab: yaitu orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para
sahabatku di hari ini” [HR. Tirmidzi].
Maka Ahlus Sunnah adalah setiap orang
Islam dimana saja berada yang mengikuti sunnah Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dengan pemahaman para sahabatnya. Jika
demikian, sungguh keliru sebagian orang yang membatasi Ahlus Sunnah dengan
batas-batas yang serampangan.
Telah keliru orang yang membatasi Ahlus Sunnah
dengan suatu kelompok atau organisasi tertentu,. Namun yang dimaksud Ahlus
sunah adalah semua golongan yang berjalan atas sunah nabi Secara berjamaah, yakni Mereka yang selalu menggigit kuat dua wasiat
nabi Agung Muhmmad Saw yakni Al-quran dan AS-Sunah. Untuk agar kita masuk
golongan yang selamat. Mari kita selalu pahami dan amalkan Quran dan sunah.
Semoga kita termasuk orang yang tergolong AHLUS
SUNAH. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar